Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/11/cara-menambahkan-animasi-burung-twitter.html#ixzz3VaQ5VcOc

Kamis, 26 Maret 2015

JENIS BATIK TRADISIONAL DARI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga dengan kekayaan budaya daerah yang beraneka ragam. Dari berbagai budaya yang beraneka ragam itu salah satunya diwujudkan dalam bentuk kerajinan kain batik. Di Indonesia terdapat banyak daerah yang mempunyai hasil kerajinan kain batik yang mempunyai ciri khas masing-masing, dan jika dilihat dari motif dan corak akan berbeda antara daerah satu dengan lainnya.
F2Banyak yang beranggapan bahwa batik berasal dari pulau Jawa saja yang terpengaruh dari budaya kerajaan Hindu dan Islam. Tetapi ternyata tidak demikian. Di luar pulau Jawa ada banyak daerah yang juga mempunyai batik dengan ciri khasnya masing-masing seperti batik Bali, batik Minangkabau, batik Toraja, batik Flores, batik Halmahera maupun batik Papua. Dikarenakan masih kurangnya sumber informasi maka tulisan ini hanya akan mengulas beberapa daerah di Indonesia yang sudah terkenal dan mempunyai pasar di Indonesia maupun luar negeri.
Beberapa daerah penghasil batik asli Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Batik Jogja
Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar juga dikenal sebagai kota pusat budaya. Selain adanya kerajaan Jogjakarta yang masih ada sampai sekarang, kerajinan batik merupakan salah satu warisan budaya di Jogjakarta yang masih terus dilestarikan hingga saat ini.
Batik ini tak lepas dari sejarah kerajaan Yogyakarta, dimana pada jaman dahulu batik ini hanya digunakan oleh kalangan bangsawan saja di Yogyakarta, seperti keluarga keraton, akan tetapi saat ini siapa saja bisa menggunakan Batik Jogja. Sampai sekarang juga ada batik tertentu yang hanya dipakai oleh keluarga keraton saja. Dari berbagai jenis motif batik Yogyakarta ada beberapa yang paling dikenal yaitu motif Kawung, motif Parangkusumo, motif Truntum, motif Tambal, motif Pamiluto, motif Parang, motif Liris, motif Udan Nitik, dan sebagainya.
2. Batik Solo
Kota Solo hampir identik dengan Yogyakarta dimana banyak sekali mempunyai kerajinan khas daerah. Salah satunya yang terkenal adalah kerajinan batik. Hal ini tak lepas dari sejarah dimana sebelumnya wilayah Solo dan Yogyakarta adalah masuk ke dalam satu wilayah kerajaan Mataram yang kemudian dipecah menjadi dua yaitu wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
Solo merupakan daerah penghasil batik yang terkenal di Indonesia, dan mempunyai pusat batik yang berada di kampung Laweyan. Ada beberapa motif dari batik Solo yang terkenal yaitu batik motif Sidoasih, motif Raturatih, motif Parangkusuma, motif Bokorkencana, motif Sekarjagad, notif Ceplok dan motif Ganggong.
3. Batik Madura
Pulau Madura banyak dikenal sebagai pulau penghasil garam dan juga karapan sapi. Tetapi selain itu pulau Madura juga mempunyai kerajinan batik yang mempunyai ciri khas tersendiri dan banyak dicari.
O3Batik tulis Madura terkenal dengan karakternya yang kuat, yang dicirikan oleh bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal. Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri.
Beberapa jenis motif batik Madura yang terkenal adalah motif Daun, motif Burung, motif Bunga, motif Serat Kayu, dan motif Tanjung Bumi. Di Pulau Madura terdapat tiga daerah pembuatan batik yaitu Bangkalan, Pamekasan dan sumenep. Di Bangkalan terdapat 2 sentra penghasil batik yaitu Tanjungbumi dan Burneh.
4. Batik Pekalongan
Pekalongan adalah salah satu kota di pesisir utara pulau Jawa yang terkenal dengan kerajinan batiknya. Berbeda dengan batik Jogja maupun Solo yang terpengaruh dengan adat dan budaya keraton, batik pesisir biasanya lebih bebas dalam menggunakan campuran warna dan motif.
Batik Pekalongan mempunyai motif asli yang dinamakan Jlamprang, yaitu suatu motif semacam nitik yang tergolong motif batik geometris. Mungkin motif ini merupakan suatu motif yang dikembangkan oleh pembatik keturunan Arab karena pada umumnya orang Arab yang beragama Islam tidak mau menggunakan ornamen berbentuk benda hidup, misalnya binatang atau burung. Mereka lebih suka ragam hias yang berbentuk geometris.
5. Batik Cirebon
Sama seperti Pekalongan, Cirebon juga merupakan sebuah kota dipesisir pantai utara pulau Jawa, di sebelah barat Pekalongan. Dengan posisinya sebagai kota pesisir, batik khas Cirebon juga mempunyai ciri khas yang jauh berbeda dengan jenis batik keraton.
Pada batik Cirebon moif yang terkenal adalah motif Mega Mendung. Motif ini melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan untuk pembawa kesuburan, serta pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua melukiskan awan gelap yang memiliki kandungan air hujan, pemberi penghidupan, sedang warna biru muda melambangkan makin cerahnya kehidupan. Motif ini sedikit banyak terpengaruh oleh budaya Islam bercampur dengan budaya Cina yang dibawa oleh para pedagang dari Tiongkok yang kapalnya bersandar di pelabuhan Cirebon.
Daerah penghasil produksi serta pengrajin batik Cirebonan berpusat di desa Trusmi yang sering dinamakan sebagai kampung batik Cirebonan. Desa-desa yang ada di seputar desa Trusmi salah satunya desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali, Kalitengah serta Panembahan.
Perkembangan batik Trusmi terlihat bergerak dengan cepat mulai sekitar tahun 2000. Hal semacam ini dapat dipandang dari banyak bermunculan showroom-showroom batik yang ada di seputar jalan utama desa Trusmi serta Panembahan
6. Batik Bali
Di pulau Dewata Bali yang terkenal dengan arca dan pura-nya, industri batik merupakan sebuah kerajinan yang baru. Dimulai pada tahun 1970, industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar. Teknik yang diggunakan aalah dengan menggunakan alat tenun manual terkenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Orang bali sendiri sering menggunakan baju batik untuk proses upacara, sehingga hal itu mendorong indrusti batik di pulau bali ini berkembang dengan pesat. Di Bali kini telah berkembang puluhan Indrusti Batik yang menampilkan corak khas Bali diantaranya corak perpaduan Bali dengan luar Bali, seperti, Bali-Pekalongan, Bali-Papua, dan sebagainya.
Bali memiliki berbagai macam design, motif dan corak asli. Banyak desain batik khas Bali telah lahir yang biasanya dipadukan dengan motif batik yang ada dari berbagai wilayah di Tanah Air dan pengaruh motif China. Perpaduan motif yang biasa dilakukannya adalah mengambil ornamen khas Pulau Dewata, seperti naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura. Kemudian memadukan dengan motif dari daerah luar Bali yang biasanya berbentuk flora.
7. Batik Banyumas
Banyumas selain terkenal dengan makanan khasnya yaitu tempe mendoan dan getuk goreng, ternyata menyimpan kekayaan budaya warisan nenek moyang yaitu batik. Batik Banyumasan memiliki sejarah yang tak lepas dari pengaruh budaya tradisional dari daerah-daerah sekitarnya seperti Yogyakarta, Surakarta, maupun Pekalongan. Menurut informasi para sesepuh dan penggiat batik Banyumas, disebutkan batik Banyumas muncul, lantaran pengaruh berdirinya kademangan-kademangan di daerah Banyumas dan para pengikut Pangeran Diponegoro yang mengungsi di daerah Banyumas.
Motif dari batik Banyumas sebagian besar terpengaruh dari motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi dengan warna-warna dasar kecoklatan dan hitam. Warna coklat karena soga, sementara warna hitam karena wedel. Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain: Sekarsurya, Sidoluhung, Lumbon (Lumbu), Jahe Puger, Cempaka Mulya, Kawung Jenggot, Madu Bronto, Satria Busana, Pring Sedapur, Gabah Mawur, Jagadan, Isen Laut, Udan Riris, dan lainnya. Tetapi para pengrajin batik Banyumas lebih kreatif dalam berkarya, sehingga muncullah motif-motif baru yang merupakan perpaduan dari beberapa motif batik tradisional dari daerah lain seperti batik Jojga dan Solo. Beberapa contoh dari motif modern ini sepertiMangkokan, Manukan, Sawudan Colet, Kitiran, Rantai Kehidupan, Serat Kayu, Gringgingan dan sebagainya. Dengan kreatifitas para pengrajin batik ini menjadikan sebuah batik dengan karakter yang indah.
Di Banyumas terdapat dua daerah sentra pengrajin batik yaitu daerah Banyumas lama dan Sokaraja. Di Banyumas Lama, sentra batiknya berada di Sudagaran, sebuah kampung yang berasal dari kata “Saudagar”, di situ dulu tempat tinggal para Saudagar Batik Banyumas yang sukses dan berhasil. Sementara sentra Batik Banyumas satu lagi ada di Sokaraja, sampai sekarang batik-batik berkualitas terus dihasilkan oleh sentra-sentra batik di Sokaraja. Di Sokaraja ada salah satu pengrajin yang tetap produktif hingga sekarang, salah satunya adalah bapak Anto Djamil.
8. Batik Tasikmalaya
Tasikmalaya adalah nama sebuah kabupaten di wilayah jawa Barat. Di daerah ini batik juga menjadi salah satu karya seni tradisional asli yang mempunyai ciri khas berbeda dibandingkan dengan batik dari daerah lain.
Motif batik Tasikmalaya sangat terpengaruh dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu motif khas dari batik Tasik adalah perpaduan dari nuansa alam yaitu flora dan fauna di alam sekitar, dengan ciri khas warna yang lebih terang. Motif batik Tasik yang terkenal adalah motif batik Sukapura, motif batik Sawoan dan motif batik Tasik.
Pusat produksi batik Tasikmalaya ini tersebar di beberapa daerah seperti Desa Sukapura (Kecamatan Sukaraja), Kecamatan Indihiang, dan Kecamatan Cipedes.
9. Batik Banten
Batik Banten merupakan salah satu upaya pelestarian terhadap budaya kerajinan asli Banten terutama peninggalan pada jaman keraton Surosowan yang aslinya terdapat pada gerabah dan keramik yang ditemukan di situs peninggalan keraton tersebut.
Upaya pelestarian dari motif ukiran dan hiasan yang terdapat pada gerabah dan keramik peninggalan keraton Surosowan tersebut kemudian oleh budayawan Banten diangkat dan dilestarikan dalam bentuk seni batik.
Saat ini motif batik Banten yang terkenal ada 12 yaitu motif Sabakingking, motif Mandalikan, motif Srimanganti, motif Pasepen, motif Pejantren, motif Pasulaman, motif Kapurban, motif Kawangsan, motif Pamaranggen, motif Surosowan, dan motif Pancaniti.
10. Batik Minangkabau
Salah satu penghasil batik tradisional di luar pulau Jawa yang terkenal adalah daerah Minangkabau. Batik Minangkabau ini proses pembuatannya agak berbeda dengan batik dari daerah lainnya.
Batik Minangkabau terkenal dengan sebutan baik tanah liat, dikarenakan pada proses pembuatannya, kain pertema-tama direndam bersama dengan tanah liat selama seminggu, kemudian dicuci dan diberi pewarna alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuha, sesuai dengan motif dan corak yang dibuat.
Motif batik tanah liat tradisional adalah kuda laut dan burung hong, dikarenakan menurut asal-usulnya batik Minangkabau dibawa oleh para pedagang Cina yang berdagang di daerah Minangkabau. Namun sekarang selain motif Cina diperkenalkan juga motif tradisional Minangkabau seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, dan kipas.
060
Selain dari sepuluh daerah penghasil batik tradidional tersebut di atas sebenarnya masih banyak sekali daerah-daerah lain yang belum sempat kami ulas, antara lain Batik Malang, Batik Aceh, Batik Jombang, Batik Garut, Batik Tulungagung, Batik Kediri, Batik Kudus, Batik Jepara, Batik Brebes, dan batik-batik lainnya. Batik-batik ini merupakan keragaman dari kekayaan tradisi nenek moyang bangsa Indonesia yang berbudi luhur. Selain kaya akan keindahan motif dan coraknya, juga dalam batik ini terkandung falsafah hidup dan nasihat dari para pendahulu kita. Oleh karena itu mari kita lestarikan kerajinan batik ini dengan cara terus mengembangkan dan memperkenalkan batik ini ke penjuru dunia, serta menjaga jangan sampai hilang tergerus jaman.

0 komentar:

Posting Komentar

fb like


Letakan Script/code Like Box fans page Anda di sini

nama

http---signatures.mylivesignature.com-54493-120-4B045E646835092D514CA5E5DEFF5DAE

bendera like

Flag Counter

translet

pencari

animasi

gambar

like pengunjung

like

Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

selamat datang

Ruang Komunikasi

- See more at: http://andylaoe.blogspot.com/2012/10/animasi-tulisan-berputar-pada-cursor.html#sthash.tP52UXUF.dpuf
- See more at: http://andylaoe.blogspot.com/2012/10/animasi-tulisan-berputar-pada-cursor.html#sthash.tP52UXUF.dpuf
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Kamis, 26 Maret 2015

JENIS BATIK TRADISIONAL DARI BERBAGAI DAERAH DI INDONESIA

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga dengan kekayaan budaya daerah yang beraneka ragam. Dari berbagai budaya yang beraneka ragam itu salah satunya diwujudkan dalam bentuk kerajinan kain batik. Di Indonesia terdapat banyak daerah yang mempunyai hasil kerajinan kain batik yang mempunyai ciri khas masing-masing, dan jika dilihat dari motif dan corak akan berbeda antara daerah satu dengan lainnya.
F2Banyak yang beranggapan bahwa batik berasal dari pulau Jawa saja yang terpengaruh dari budaya kerajaan Hindu dan Islam. Tetapi ternyata tidak demikian. Di luar pulau Jawa ada banyak daerah yang juga mempunyai batik dengan ciri khasnya masing-masing seperti batik Bali, batik Minangkabau, batik Toraja, batik Flores, batik Halmahera maupun batik Papua. Dikarenakan masih kurangnya sumber informasi maka tulisan ini hanya akan mengulas beberapa daerah di Indonesia yang sudah terkenal dan mempunyai pasar di Indonesia maupun luar negeri.
Beberapa daerah penghasil batik asli Indonesia antara lain sebagai berikut:
1. Batik Jogja
Yogyakarta selain dikenal sebagai kota pelajar juga dikenal sebagai kota pusat budaya. Selain adanya kerajaan Jogjakarta yang masih ada sampai sekarang, kerajinan batik merupakan salah satu warisan budaya di Jogjakarta yang masih terus dilestarikan hingga saat ini.
Batik ini tak lepas dari sejarah kerajaan Yogyakarta, dimana pada jaman dahulu batik ini hanya digunakan oleh kalangan bangsawan saja di Yogyakarta, seperti keluarga keraton, akan tetapi saat ini siapa saja bisa menggunakan Batik Jogja. Sampai sekarang juga ada batik tertentu yang hanya dipakai oleh keluarga keraton saja. Dari berbagai jenis motif batik Yogyakarta ada beberapa yang paling dikenal yaitu motif Kawung, motif Parangkusumo, motif Truntum, motif Tambal, motif Pamiluto, motif Parang, motif Liris, motif Udan Nitik, dan sebagainya.
2. Batik Solo
Kota Solo hampir identik dengan Yogyakarta dimana banyak sekali mempunyai kerajinan khas daerah. Salah satunya yang terkenal adalah kerajinan batik. Hal ini tak lepas dari sejarah dimana sebelumnya wilayah Solo dan Yogyakarta adalah masuk ke dalam satu wilayah kerajaan Mataram yang kemudian dipecah menjadi dua yaitu wilayah Yogyakarta dan Surakarta.
Solo merupakan daerah penghasil batik yang terkenal di Indonesia, dan mempunyai pusat batik yang berada di kampung Laweyan. Ada beberapa motif dari batik Solo yang terkenal yaitu batik motif Sidoasih, motif Raturatih, motif Parangkusuma, motif Bokorkencana, motif Sekarjagad, notif Ceplok dan motif Ganggong.
3. Batik Madura
Pulau Madura banyak dikenal sebagai pulau penghasil garam dan juga karapan sapi. Tetapi selain itu pulau Madura juga mempunyai kerajinan batik yang mempunyai ciri khas tersendiri dan banyak dicari.
O3Batik tulis Madura terkenal dengan karakternya yang kuat, yang dicirikan oleh bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal. Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri.
Beberapa jenis motif batik Madura yang terkenal adalah motif Daun, motif Burung, motif Bunga, motif Serat Kayu, dan motif Tanjung Bumi. Di Pulau Madura terdapat tiga daerah pembuatan batik yaitu Bangkalan, Pamekasan dan sumenep. Di Bangkalan terdapat 2 sentra penghasil batik yaitu Tanjungbumi dan Burneh.
4. Batik Pekalongan
Pekalongan adalah salah satu kota di pesisir utara pulau Jawa yang terkenal dengan kerajinan batiknya. Berbeda dengan batik Jogja maupun Solo yang terpengaruh dengan adat dan budaya keraton, batik pesisir biasanya lebih bebas dalam menggunakan campuran warna dan motif.
Batik Pekalongan mempunyai motif asli yang dinamakan Jlamprang, yaitu suatu motif semacam nitik yang tergolong motif batik geometris. Mungkin motif ini merupakan suatu motif yang dikembangkan oleh pembatik keturunan Arab karena pada umumnya orang Arab yang beragama Islam tidak mau menggunakan ornamen berbentuk benda hidup, misalnya binatang atau burung. Mereka lebih suka ragam hias yang berbentuk geometris.
5. Batik Cirebon
Sama seperti Pekalongan, Cirebon juga merupakan sebuah kota dipesisir pantai utara pulau Jawa, di sebelah barat Pekalongan. Dengan posisinya sebagai kota pesisir, batik khas Cirebon juga mempunyai ciri khas yang jauh berbeda dengan jenis batik keraton.
Pada batik Cirebon moif yang terkenal adalah motif Mega Mendung. Motif ini melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan untuk pembawa kesuburan, serta pemberi kehidupan. Motif ini didominasi dengan warna biru, mulai biru muda hingg biru tua. Warna biru tua melukiskan awan gelap yang memiliki kandungan air hujan, pemberi penghidupan, sedang warna biru muda melambangkan makin cerahnya kehidupan. Motif ini sedikit banyak terpengaruh oleh budaya Islam bercampur dengan budaya Cina yang dibawa oleh para pedagang dari Tiongkok yang kapalnya bersandar di pelabuhan Cirebon.
Daerah penghasil produksi serta pengrajin batik Cirebonan berpusat di desa Trusmi yang sering dinamakan sebagai kampung batik Cirebonan. Desa-desa yang ada di seputar desa Trusmi salah satunya desa Gamel, Kaliwulu, Wotgali, Kalitengah serta Panembahan.
Perkembangan batik Trusmi terlihat bergerak dengan cepat mulai sekitar tahun 2000. Hal semacam ini dapat dipandang dari banyak bermunculan showroom-showroom batik yang ada di seputar jalan utama desa Trusmi serta Panembahan
6. Batik Bali
Di pulau Dewata Bali yang terkenal dengan arca dan pura-nya, industri batik merupakan sebuah kerajinan yang baru. Dimulai pada tahun 1970, industri tersebut dipelopori antara lain oleh Pande Ketut Krisna dari Banjar Tegeha, Desa Batubulan, Sukawati Gianyar. Teknik yang diggunakan aalah dengan menggunakan alat tenun manual terkenal dengan sebutan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Orang bali sendiri sering menggunakan baju batik untuk proses upacara, sehingga hal itu mendorong indrusti batik di pulau bali ini berkembang dengan pesat. Di Bali kini telah berkembang puluhan Indrusti Batik yang menampilkan corak khas Bali diantaranya corak perpaduan Bali dengan luar Bali, seperti, Bali-Pekalongan, Bali-Papua, dan sebagainya.
Bali memiliki berbagai macam design, motif dan corak asli. Banyak desain batik khas Bali telah lahir yang biasanya dipadukan dengan motif batik yang ada dari berbagai wilayah di Tanah Air dan pengaruh motif China. Perpaduan motif yang biasa dilakukannya adalah mengambil ornamen khas Pulau Dewata, seperti naga, rusa, burung bangau, dan kura-kura. Kemudian memadukan dengan motif dari daerah luar Bali yang biasanya berbentuk flora.
7. Batik Banyumas
Banyumas selain terkenal dengan makanan khasnya yaitu tempe mendoan dan getuk goreng, ternyata menyimpan kekayaan budaya warisan nenek moyang yaitu batik. Batik Banyumasan memiliki sejarah yang tak lepas dari pengaruh budaya tradisional dari daerah-daerah sekitarnya seperti Yogyakarta, Surakarta, maupun Pekalongan. Menurut informasi para sesepuh dan penggiat batik Banyumas, disebutkan batik Banyumas muncul, lantaran pengaruh berdirinya kademangan-kademangan di daerah Banyumas dan para pengikut Pangeran Diponegoro yang mengungsi di daerah Banyumas.
Motif dari batik Banyumas sebagian besar terpengaruh dari motif Jonasan, yaitu kelompok motif non geometrik yang didominasi dengan warna-warna dasar kecoklatan dan hitam. Warna coklat karena soga, sementara warna hitam karena wedel. Motif-motif yang berkembang sekarang ini antara lain: Sekarsurya, Sidoluhung, Lumbon (Lumbu), Jahe Puger, Cempaka Mulya, Kawung Jenggot, Madu Bronto, Satria Busana, Pring Sedapur, Gabah Mawur, Jagadan, Isen Laut, Udan Riris, dan lainnya. Tetapi para pengrajin batik Banyumas lebih kreatif dalam berkarya, sehingga muncullah motif-motif baru yang merupakan perpaduan dari beberapa motif batik tradisional dari daerah lain seperti batik Jojga dan Solo. Beberapa contoh dari motif modern ini sepertiMangkokan, Manukan, Sawudan Colet, Kitiran, Rantai Kehidupan, Serat Kayu, Gringgingan dan sebagainya. Dengan kreatifitas para pengrajin batik ini menjadikan sebuah batik dengan karakter yang indah.
Di Banyumas terdapat dua daerah sentra pengrajin batik yaitu daerah Banyumas lama dan Sokaraja. Di Banyumas Lama, sentra batiknya berada di Sudagaran, sebuah kampung yang berasal dari kata “Saudagar”, di situ dulu tempat tinggal para Saudagar Batik Banyumas yang sukses dan berhasil. Sementara sentra Batik Banyumas satu lagi ada di Sokaraja, sampai sekarang batik-batik berkualitas terus dihasilkan oleh sentra-sentra batik di Sokaraja. Di Sokaraja ada salah satu pengrajin yang tetap produktif hingga sekarang, salah satunya adalah bapak Anto Djamil.
8. Batik Tasikmalaya
Tasikmalaya adalah nama sebuah kabupaten di wilayah jawa Barat. Di daerah ini batik juga menjadi salah satu karya seni tradisional asli yang mempunyai ciri khas berbeda dibandingkan dengan batik dari daerah lain.
Motif batik Tasikmalaya sangat terpengaruh dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung. Selain itu motif khas dari batik Tasik adalah perpaduan dari nuansa alam yaitu flora dan fauna di alam sekitar, dengan ciri khas warna yang lebih terang. Motif batik Tasik yang terkenal adalah motif batik Sukapura, motif batik Sawoan dan motif batik Tasik.
Pusat produksi batik Tasikmalaya ini tersebar di beberapa daerah seperti Desa Sukapura (Kecamatan Sukaraja), Kecamatan Indihiang, dan Kecamatan Cipedes.
9. Batik Banten
Batik Banten merupakan salah satu upaya pelestarian terhadap budaya kerajinan asli Banten terutama peninggalan pada jaman keraton Surosowan yang aslinya terdapat pada gerabah dan keramik yang ditemukan di situs peninggalan keraton tersebut.
Upaya pelestarian dari motif ukiran dan hiasan yang terdapat pada gerabah dan keramik peninggalan keraton Surosowan tersebut kemudian oleh budayawan Banten diangkat dan dilestarikan dalam bentuk seni batik.
Saat ini motif batik Banten yang terkenal ada 12 yaitu motif Sabakingking, motif Mandalikan, motif Srimanganti, motif Pasepen, motif Pejantren, motif Pasulaman, motif Kapurban, motif Kawangsan, motif Pamaranggen, motif Surosowan, dan motif Pancaniti.
10. Batik Minangkabau
Salah satu penghasil batik tradisional di luar pulau Jawa yang terkenal adalah daerah Minangkabau. Batik Minangkabau ini proses pembuatannya agak berbeda dengan batik dari daerah lainnya.
Batik Minangkabau terkenal dengan sebutan baik tanah liat, dikarenakan pada proses pembuatannya, kain pertema-tama direndam bersama dengan tanah liat selama seminggu, kemudian dicuci dan diberi pewarna alami yang terbuat dari tumbuh-tumbuha, sesuai dengan motif dan corak yang dibuat.
Motif batik tanah liat tradisional adalah kuda laut dan burung hong, dikarenakan menurut asal-usulnya batik Minangkabau dibawa oleh para pedagang Cina yang berdagang di daerah Minangkabau. Namun sekarang selain motif Cina diperkenalkan juga motif tradisional Minangkabau seperti siriah dalam carano, kaluak paku, kuciang tidua, lokcan, batuang kayu, tari piring, dan kipas.
060
Selain dari sepuluh daerah penghasil batik tradidional tersebut di atas sebenarnya masih banyak sekali daerah-daerah lain yang belum sempat kami ulas, antara lain Batik Malang, Batik Aceh, Batik Jombang, Batik Garut, Batik Tulungagung, Batik Kediri, Batik Kudus, Batik Jepara, Batik Brebes, dan batik-batik lainnya. Batik-batik ini merupakan keragaman dari kekayaan tradisi nenek moyang bangsa Indonesia yang berbudi luhur. Selain kaya akan keindahan motif dan coraknya, juga dalam batik ini terkandung falsafah hidup dan nasihat dari para pendahulu kita. Oleh karena itu mari kita lestarikan kerajinan batik ini dengan cara terus mengembangkan dan memperkenalkan batik ini ke penjuru dunia, serta menjaga jangan sampai hilang tergerus jaman.

 
Template Indonesia | NurulFatrianhy
Aku cinta Indonesia