Copy and WIN : http://ow.ly/KfYkt Read more: http://www.caraseoblogger.com/2013/11/cara-menambahkan-animasi-burung-twitter.html#ixzz3VaQ5VcOc

Sabtu, 28 Maret 2015

MUSEUM INDONESIA

Kategori Museum Sejarah


Gedung Perundingan Linggarjati


BUNG SJAHRIR: SANG OBOR KEMANUSIAAN
Linggarjati kota kecil di kaki Gunung Ciremai, sebelah selatan Cirebon. Di sini, di sebuah rumah yang sejak 1985 menyandang nama resmi Gedung Perundingan Linggarjati pernah berlangsung perundingan antara Indonesia dan Belanda (11-12 November 1946).
linggarjati_ruang.jpg
Ruang Perundingan Linggarjati
Gedung ini atau disebut juga Museum Linggarjati telah direnovasi. Kini berdiri tegak sebagai saksi sejarah tentang Indonesia yang mencintai kemerdekaan, dan melalui sosok Bung Sjahrir serta kegigihan diplomasinya, juga adalah Indonesia yang mencintai damai.
linggarjati_tanda_tangan.jpg
Bung Sjahrir dan W.Schermerhorn di Pegangsaan Timur no.56. Jakarta
linggarjati_gedung.jpg
Gedung Perundingan Linggarjati
Berbicara kepada kita melalui adanya
Alamat
Jl.Gedung Perundingan Linggarjati
Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan
(23 km selatan Cirebon)
Jam Kunjungan
Senin-Jumat 07.00-15.00
Sabtu-Minggu 08.00-17.00

Museum Goedang Ransoem

gr_museum_goedang_ransoem.jpg
MUSEUM GOEDANG RANSOEM
SEJARAH: DARI DAPUR UMUM (ORANG RANTAI) KE MUSEUM GOEDANG RANSOEM

Kawasan Dapur Umum dibangun pada tahun 1981, dilengkapi dua buah gudang besar dan Steam Generator (tungku pembakaran) dengan +100 orang karyawan. Dapur umum memasak lebih kurang 65 pikul setiap hari atau setara dengan 3900 kilogram nasi untuk para pekerja tambang batubara (orang rantai), pasien rumah sakit, dan keluarga pekerja tambang.
Pada zaman Jepang hingga Agresi Belanda II, aktivitas memasak dalam skala besar masih berlangsung, setidak-tidaknya untuk memenuhi kebutuhan makan angkatan perang Belanda dan Jepang. Era berikutnya, memasuki tahun 1950-an, pascaperang, Dapur Umum dimanfaatkan sebagai fasilitas pendidikan dan perumahan karyawan tambang Ombilin hingga tahun 1980-an. Dan juga sebagai hunian masyarakat hingga awal tahun 2005.
Sejak tahun 2004-2005 kompleks bangunan bersejarah ini mulai dikonservasi dan ditata oleh Walikota Kota Sawahlunto untuk dimanfaatkan sebagai penyelenggaraan permuseuman. Kemudian pada 17 Desember 2005 bekas Dapur Umum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Jusuf Kalla.

Alamat:

MUSEUM GOEDANG RANSOEM
Jl. Abdul Rahman Hakim
Sawahlunto
Sumatra Barat
Telp. 0754-61985
http://sawahlunto-tourism.com/tourismspots/heritage-buildings/museum-goedang-ransoem


Museum Perumusan Naskah Proklamasi

mpnp_museum.jpg
MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI
SEJARAH GEDUNG
Gedung ini didirikan sekitar tahun 1920 dengan arsitektur Eropa (Art Deco), dengan luas tanah 3.914 meter persegi dan luas bangunan 1.138 meter persegi. Pada tahun 1931, pemiliknya atas nama PT Asuransi Jiwasraya. Ketika pecah Perang Pasifik, gedung ini dipakai British Consul General sampai Jepang menduduki Indonesia.

mpnp_ruang_iv.jpg
RUANG PENGESAHAN NASKAH PROKLAMASI
Ruang-ruang yang terdapat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai berikut:
1. Ruang Pra-Proklamasi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Ruang ini merupakan tempat peristiwa sejarah yang pertama dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Setelah kembali dari Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945, pukul 22.00 WIB (sekitar pukul 23.00 menurut kesaksian Shigetada Nishijima; juru bicara dan staf Pusat Penyelidikan Ekonomi dan Politik yang diketuai oleh Laksamana Tadeshi Maeda), Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta, dan Mr.Ahmad Subardjo, diterima oleh Laksamana Maeda di ruang ini (Nishijima mengisahkan dia dan Subardjo bercakap-cakap di serambi depan, sedangkan Soekarno dan Hatta berada di kamar yang sekarang dikenal sebagai Ruang Pra-Proklamasi. Maeda kemudian turun dari lantai dua menemui Soekarno dan Hatta. Beberapa menit kemudian Subardjo dan Nishijima memasuki Ruang Pra-Proklamasi).

mpnp_teks.jpg
HASIL SCAN TEKS PROKLAMASI TULISAN TANGAN BUNG KARNO
2. Ruang Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Ruang ini (ruang makan di kediaman Maeda) merupakan tempat dirumuskannya naskah proklamasi. Dini hari menjelang pukul 03.00 WIB, Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo memasuki ruang ini dan mengitari meja bundar, untuk merumuskan konsep naskah proklamasi. Soekarno yang menuliskan naskah proklamasi di atas secarik kertas, sedangkan Hatta dan Ahmad Subardjo yang menyumbangkan pikirannya secara lisan. Hal ini terlihat dari coretan-coretan yang ada.
3. Ruang Pengesahan Naskah Proklamasi
Ruang ini merupakan ruang pengesahan/penandatanganan naskah proklamasi. Konsep naskah proklamasi diutarakan oleh Soekarno kepada hadirin di ruang ini dan dibacakan secara perlahan-lahan, berulang-ulang, dan Beliau meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut. Jawaban hadirin adalah setuju.

4. Ruang Pengetikan Naskah Proklamasi 
Setelah persetujuan dari hadirin, Soekarno meminta agar Sayuti Melik (suami S.K.Trimurti) mengetik naskah proklamasi. Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi di ruangan bawah tangga dengan ditemani oleh B.M.Diah.
mpnp_ruang4.jpg
RUANG PENGETIKAN NASKAH PROKLAMASI
mpnp_sutan_syahrir.jpg
PATUNG DADA SUTAN SJAHRIR
Alamat:
MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI
Jl. Imam Bonjol no.1
Jakarta 10310
Telp. 021-3144 743
Fax. 021-3924 259
http://www.museumperumusannaskahproklamasi.com

0 komentar:

Posting Komentar

fb like


Letakan Script/code Like Box fans page Anda di sini

nama

http---signatures.mylivesignature.com-54493-120-4B045E646835092D514CA5E5DEFF5DAE

bendera like

Flag Counter

translet

pencari

animasi

gambar

like pengunjung

like

Free INDONESIA Cursors at www.totallyfreecursors.com

selamat datang

Ruang Komunikasi

- See more at: http://andylaoe.blogspot.com/2012/10/animasi-tulisan-berputar-pada-cursor.html#sthash.tP52UXUF.dpuf
- See more at: http://andylaoe.blogspot.com/2012/10/animasi-tulisan-berputar-pada-cursor.html#sthash.tP52UXUF.dpuf
Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Sabtu, 28 Maret 2015

MUSEUM INDONESIA

Kategori Museum Sejarah


Gedung Perundingan Linggarjati


BUNG SJAHRIR: SANG OBOR KEMANUSIAAN
Linggarjati kota kecil di kaki Gunung Ciremai, sebelah selatan Cirebon. Di sini, di sebuah rumah yang sejak 1985 menyandang nama resmi Gedung Perundingan Linggarjati pernah berlangsung perundingan antara Indonesia dan Belanda (11-12 November 1946).
linggarjati_ruang.jpg
Ruang Perundingan Linggarjati
Gedung ini atau disebut juga Museum Linggarjati telah direnovasi. Kini berdiri tegak sebagai saksi sejarah tentang Indonesia yang mencintai kemerdekaan, dan melalui sosok Bung Sjahrir serta kegigihan diplomasinya, juga adalah Indonesia yang mencintai damai.
linggarjati_tanda_tangan.jpg
Bung Sjahrir dan W.Schermerhorn di Pegangsaan Timur no.56. Jakarta
linggarjati_gedung.jpg
Gedung Perundingan Linggarjati
Berbicara kepada kita melalui adanya
Alamat
Jl.Gedung Perundingan Linggarjati
Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan
(23 km selatan Cirebon)
Jam Kunjungan
Senin-Jumat 07.00-15.00
Sabtu-Minggu 08.00-17.00

Museum Goedang Ransoem

gr_museum_goedang_ransoem.jpg
MUSEUM GOEDANG RANSOEM
SEJARAH: DARI DAPUR UMUM (ORANG RANTAI) KE MUSEUM GOEDANG RANSOEM

Kawasan Dapur Umum dibangun pada tahun 1981, dilengkapi dua buah gudang besar dan Steam Generator (tungku pembakaran) dengan +100 orang karyawan. Dapur umum memasak lebih kurang 65 pikul setiap hari atau setara dengan 3900 kilogram nasi untuk para pekerja tambang batubara (orang rantai), pasien rumah sakit, dan keluarga pekerja tambang.
Pada zaman Jepang hingga Agresi Belanda II, aktivitas memasak dalam skala besar masih berlangsung, setidak-tidaknya untuk memenuhi kebutuhan makan angkatan perang Belanda dan Jepang. Era berikutnya, memasuki tahun 1950-an, pascaperang, Dapur Umum dimanfaatkan sebagai fasilitas pendidikan dan perumahan karyawan tambang Ombilin hingga tahun 1980-an. Dan juga sebagai hunian masyarakat hingga awal tahun 2005.
Sejak tahun 2004-2005 kompleks bangunan bersejarah ini mulai dikonservasi dan ditata oleh Walikota Kota Sawahlunto untuk dimanfaatkan sebagai penyelenggaraan permuseuman. Kemudian pada 17 Desember 2005 bekas Dapur Umum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Jusuf Kalla.

Alamat:

MUSEUM GOEDANG RANSOEM
Jl. Abdul Rahman Hakim
Sawahlunto
Sumatra Barat
Telp. 0754-61985
http://sawahlunto-tourism.com/tourismspots/heritage-buildings/museum-goedang-ransoem


Museum Perumusan Naskah Proklamasi

mpnp_museum.jpg
MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI
SEJARAH GEDUNG
Gedung ini didirikan sekitar tahun 1920 dengan arsitektur Eropa (Art Deco), dengan luas tanah 3.914 meter persegi dan luas bangunan 1.138 meter persegi. Pada tahun 1931, pemiliknya atas nama PT Asuransi Jiwasraya. Ketika pecah Perang Pasifik, gedung ini dipakai British Consul General sampai Jepang menduduki Indonesia.

mpnp_ruang_iv.jpg
RUANG PENGESAHAN NASKAH PROKLAMASI
Ruang-ruang yang terdapat di Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai berikut:
1. Ruang Pra-Proklamasi Naskah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Ruang ini merupakan tempat peristiwa sejarah yang pertama dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Setelah kembali dari Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945, pukul 22.00 WIB (sekitar pukul 23.00 menurut kesaksian Shigetada Nishijima; juru bicara dan staf Pusat Penyelidikan Ekonomi dan Politik yang diketuai oleh Laksamana Tadeshi Maeda), Ir.Soekarno, Drs.Moh.Hatta, dan Mr.Ahmad Subardjo, diterima oleh Laksamana Maeda di ruang ini (Nishijima mengisahkan dia dan Subardjo bercakap-cakap di serambi depan, sedangkan Soekarno dan Hatta berada di kamar yang sekarang dikenal sebagai Ruang Pra-Proklamasi. Maeda kemudian turun dari lantai dua menemui Soekarno dan Hatta. Beberapa menit kemudian Subardjo dan Nishijima memasuki Ruang Pra-Proklamasi).

mpnp_teks.jpg
HASIL SCAN TEKS PROKLAMASI TULISAN TANGAN BUNG KARNO
2. Ruang Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
Ruang ini (ruang makan di kediaman Maeda) merupakan tempat dirumuskannya naskah proklamasi. Dini hari menjelang pukul 03.00 WIB, Soekarno, Hatta, dan Ahmad Subardjo memasuki ruang ini dan mengitari meja bundar, untuk merumuskan konsep naskah proklamasi. Soekarno yang menuliskan naskah proklamasi di atas secarik kertas, sedangkan Hatta dan Ahmad Subardjo yang menyumbangkan pikirannya secara lisan. Hal ini terlihat dari coretan-coretan yang ada.
3. Ruang Pengesahan Naskah Proklamasi
Ruang ini merupakan ruang pengesahan/penandatanganan naskah proklamasi. Konsep naskah proklamasi diutarakan oleh Soekarno kepada hadirin di ruang ini dan dibacakan secara perlahan-lahan, berulang-ulang, dan Beliau meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut. Jawaban hadirin adalah setuju.

4. Ruang Pengetikan Naskah Proklamasi 
Setelah persetujuan dari hadirin, Soekarno meminta agar Sayuti Melik (suami S.K.Trimurti) mengetik naskah proklamasi. Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi di ruangan bawah tangga dengan ditemani oleh B.M.Diah.
mpnp_ruang4.jpg
RUANG PENGETIKAN NASKAH PROKLAMASI
mpnp_sutan_syahrir.jpg
PATUNG DADA SUTAN SJAHRIR
Alamat:
MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI
Jl. Imam Bonjol no.1
Jakarta 10310
Telp. 021-3144 743
Fax. 021-3924 259
http://www.museumperumusannaskahproklamasi.com

 
Template Indonesia | NurulFatrianhy
Aku cinta Indonesia